Politik KAMMI di Tengah Dunia Akademik dengan Membaca Tren dan Tantangan yang ada di dalam Kampus UIKA

Edukasi

Bogor – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor Menggelar seminar Sekolah Politik yang di inisiasikan oleh ketua bidang Kebijakan Publik yaitu Alghi. lalu, Seminar itu dilaksanakan pada hari Minggu (5/1/2025) pada jam 08 pagi di Aula Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. 

Kemudian Acara Seminar tersebut membawakan pemateri yaitu Valdo Pradia Fontana S.Pd yang membawakan judul materi Peta Politik Kampus. Lalu, Pemateri tersebut nyatanya alumni UIKA dan alumni KAMMI UIKA yang dulunya menjabat sebagai Ketua Umum Komisariat di angkatan Tahun 2021-2022.

“Kita perlu mengetahui arah proses kita melalui peta yang ada di kampus UIKA.” kata Valdo Pradia Fontana S.Pd kepada Audiens.

Kemudian Valdo Pradia Vontana ini pun melakukan penjelasan tentang sistem pemetaan politik yang ada di kampus UIKA yang di jalankan oleh Kader KAMMI UIKA.

“Bagaimana kader KAMMI memimpin dengan kualitas dan Kapabilitasnya seperti Sistem Meritokrasi.” Ungkapnya Valdo Pradia Fontana S.Pd.

Lalu, Valdo Pradia Fontana S.Pd ini membawakan materi secara spesifik terhadap judul yang dia bawa. Kemudian memberikan suatu arahan baru kepada kader KAMMI UIKA terkait masalah perpolitikan di kampus, yang penuh dengan lika-liku masalah yang tak henti-henti-Nya.

“Instrumen apa yang KAMMI UIKA telah jalankan? Apakah sudah melaksanakan instrumen yang menjadi sumbu dalam memimpin? Saya akan beri contoh instrumen tersebut kepada kalian.

  1. Membaca Buku, karena dengan kalian membaca buku perspektif kalian terhadap sudut pandang yang lain itu tidak akan asing.
  2. Memahami, Fahami apa yang kalian baca. Jangan hanya membaca akan tetapi melupakan proses dalam memahami. 
  3. Menganalisis, apa yang kalian fahami tentunya di perlukan analisis. Apakah buku yang kalian baca ini kevalidannya benar? Atau tidak.
  4. Diskusi, Diskusikan dengan teman kalian agar kalian dapat mengerti dari setiap perbedaan yang sering muncul di sekitar kalian.
  5. Aksi, yang terakhir aksi atau implementasikan dari apa yang sudah kalian diskusikan 

dan disitulah letak instrumen yang telah saya berikan kepada kalian dan saya mohon kepada kalian praktekan dari apa yang saya berikan.” Tambahnya.

Kemudian setelah itu Valdo Pradia Montana S.Pd memberikan arahan kepada Audiens Kader KAMMI UIKA.

“Kita jangan menjudge anak HMI dan PMII itu tidak berkualitas. Jadi, sebaiknya yang perlu kita fikirkan dan kita ucapkan adalah bagaimana kita bisa menjadi apa yang di jelaskan oleh sistem meritokrasi. Lalu, perlu di ingat kawan-kawan di UIKA itu sendiri memiliki banyak Organisasi. Ada PMII, HMI yang di bagi menjadi 2 yaitu DIPO dan MPO. Lalu, ada FKIM hanya sekarang itu sudah tidak ada cuman yang perempuannya saja yang masih tetap eksis dan ada di UIKA itu tersendiri. Di lanjut yang terakhir KAMMI UIKA.” Ujar Valdo Pradia Fontana S.Pd.

Setelah pembahasan panjang lebar yang dibawakan Valdo Pradia Fontana jelaskan, ada tambahan lain dari sesi seminar tersebut.

“Kawan-kawan perlu kalian ketahui di dalam dunia Birokrasi Perpolitikan ada yang namanya Diskusi dan Beginning atau Kepentingan yang tidak Rasional pada apa yang dibutuhkan oleh Publik. Kawan-kawan dalam Dunia Politik kita patut tahu ada Lawan, Kawan, Sekutu, sekutu juga ada proses beginning-Nya, Fatsun/Patron, yang dimana ada orang yang mengajak ke KAMMI di awal kalian yang emang belum mengenal KAMMI, Garatron atau Orang yang melobbi. Kemudian kawan-kawan harus tau juga bagaimana proses politik itu di lakukan. Seperti contohnya di UIKA.

  1. Ada yang namanya BEM. Kalau di Negara namanya yaitu Eksekutif seperti jabatan yang tertinggi.
  2. DPM yang ada di Kampus. Lalu, kalau di gambarkan di Negara seperti DPR (Dewan Perwakilan Rakyat).
  3. MPM itu di Kampus. Kalau di Negara namanya MPR.“ Pungkasnya

Berita~Hadis Firman Abdillah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *