Tradisi Pasar Parung Bogor yang Buka Mulai di Jam 00.00 PM

News

Bogor, (4/1/2025) – tepat pukul 00.00 WIB, Pasar Parung di Bogor kembali membuka aktivitasnya dengan suasana yang khas. Pasar ini telah lama menjadi tempat pertemuan pedagang dan pembeli dari berbagai daerah, menciptakan dinamika jual-beli yang penuh kehangatan. Tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi, pasar ini juga menjadi wadah bagi warga lokal untuk berkumpul, berbagi cerita, dan menjaga tradisi yang telah berlangsung puluhan tahun.

Salah satu pedagang daging sapi, Pak Sidik, yang telah berjualan di Pasar Parung selama lebih dari dua dekade, mengungkapkan pengalamannya. “Jualan di sini tidak pernah sepi, apalagi kalau mendekati hari-hari besar seperti Idulfitri, Natal, atau Waisak. Orang-orang datang untuk belanja kebutuhan khusus, dan suasananya jadi lebih ramai dari biasanya,” tuturnya. Pak Sidik menambahkan bahwa keberagaman pengunjung di Pasar Parung menciptakan hubungan harmonis di antara masyarakat sekitar, membuatnya merasa menjadi bagian dari tradisi yang penting. 

Pasar Parung tetap istimewa karena sejarah panjang yang melekat padanya. Di sini, pengunjung bisa menemukan aneka komoditas lokal segar dengan harga bersahabat, mulai dari bahan pangan hingga kerajinan tangan khas Bogor. Selain menjadi simbol tradisi pedesaan yang tetap hidup, pasar ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya kebersamaan dan keberagaman. Di tengah perkembangan modernitas Bogor, Pasar Parung membuktikan bahwa tradisi dan kemajuan bisa berjalan beriringan, menciptakan harmoni yang berarti bagi semua kalangan.

Pasar Parung yang selalu ramai setiap kali mendekati hari-hari besar menjadi bukti betapa kuatnya daya tariknya sebagai pusat aktivitas masyarakat. Tidak hanya menyediakan kebutuhan pokok, tetapi juga menjadi ruang sosial yang mempersatukan. Tradisi ini tercermin dalam kebiasaan masyarakat yang berbelanja sambil bertukar kabar dengan pedagang, menciptakan hubungan yang lebih dari sekadar transaksi ekonomi. Suasana semarak ini juga memperkuat rasa solidaritas di antara masyarakat yang kian jarang terlihat di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern. Pak Sidik sendiri merasa bahwa kehangatan tersebut adalah esensi sebenarnya dari Pasar Parung—sebuah tempat yang menjembatani perbedaan dan memperkuat kebersamaan.

Feature~Arif Rizky Effendy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *